Kata
Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat karunia dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas tik yang berjudul “ALAT PENERAPAN ELEKTROMAGNET”. Dalam kesempatan ini, dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis selama proses pembuatan tugas tik
ini untuk ujian praktek membuat blog, yaitu kepada :
1. Bapak
Insan Solihin selaku guru tik kelas 9B
2. Orang
tuaku terima kasih atas segalanya yang telah memberikan dengan tulus ikhlas
berupa kasih sayang, dukungan, bimbingan dan doanya.
Dalam penyusunan
tugas tik ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan, baik
mengenai methode penyusunan dan pembahasannya. Oleh karena itu, segala kritikan
dan saran yang konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan tugas tik ini dimasa
yang akan datang.
Semoga tugas tik
ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya saya sebagai penulis dan
siswa-siswi SMPN 4 Jember pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jember,
21 Maret 2016
Penulis
A. Pengertian
Elektromagnet
Elektromagnet
adalah sebuah perangkat magnet yang terdiri atas sebuah inti besi lunak yang
dimasukkan kedalam kumparan panjang (solenoida). Inti besi yang berada di dalam
kumparan berarus listrik menyebabkan inti besi tersebut menjadi sebuah magnet
sehingga dapat memperkuat medan magnet yang ditimbulkannya. Kemagnetan pada
besi tersebut bersifat sementara. Inti besi tersebut akan menjadi magnet selama
ada arus yang mengalir pada kumparan kawat. Akan tetapi, jika tidak ada lagi
arus listrik yang mengalir pada kumparan, maka hilang juga kemagnetan pada inti
besi tersebut. Jadi, elektromagnet sewaktu-waktu dapat menghasilkan dan
menghilangkan kemagnetan.
Medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah kawat penghantar sangatlah lemah, untuk menghasilkan medan magnetik yang cukup kuat dapat digunakan kumparan berarus listrik. Kumparan bersifat sebagai magnet yang kuat ini disebut sebagai elektromagnet. Elektromagnet memiliki sifat kemagnetan sementara. Jika arus listrik diputuskan, sifat kemagnetannya segera hilang. Mengapa kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat? Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat karena setiap lilitan pada kumparan menghasilkan medan magnetikyang akan diperkuat oleh lilitan lainnya. Semakin banyak lilitan suatu kumparan, medan magnetik yang dihasilkannya semakin besar.
Medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah kawat penghantar sangatlah lemah, untuk menghasilkan medan magnetik yang cukup kuat dapat digunakan kumparan berarus listrik. Kumparan bersifat sebagai magnet yang kuat ini disebut sebagai elektromagnet. Elektromagnet memiliki sifat kemagnetan sementara. Jika arus listrik diputuskan, sifat kemagnetannya segera hilang. Mengapa kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat? Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat karena setiap lilitan pada kumparan menghasilkan medan magnetikyang akan diperkuat oleh lilitan lainnya. Semakin banyak lilitan suatu kumparan, medan magnetik yang dihasilkannya semakin besar.
B. Cara
Kerja Elektromagnetik
Magnet
listrik/ elektromagnet sangat erat hubungannya dengan solenoida. Solenoida
adalah penghantar melingkar yang berbentuk kumparan panjang. Medan magnet yang
ditimbulkan oleh solenoida akan lebih besar daripada yang ditimbulkan oleh
sebuah penghantar melingkar, apalagi oleh sebuah penghantar lurus. Jika
solenoida dialiri arus listrik maka akan menghasilkan medan magnet. Medan
magnet yang dihasilkan solenoida berarus listrik bergantung pada kuat arus
listrik dan banyaknya kumparan. Garis-garis gaya magnet pada solenoida
merupakan gabungan dari garis-garis gaya magnet dari kawat melingkar. Gabungan
itu akan menghasilkan medan magnet yang sama dengan medan magnet sebuah magnet
batang yang panjang. Kumparan seolah-olah mempunyai 2 kutub yaitu ujung yang
satu merupakan kutub utara dan ujung kumparan yang lain merupakan kutub selatan.
C. Faktor
Yang Memengaruhi Kekuatan Elektromagnet
Sebuah
elektromagnet terdiri atas 3 unsur penting, yaitu jumlah lilitan, kuat arus dan
inti besi. Makin banyak lilitan dan makin besar arus listrik yang mengalir,
makin besar medan magnet yang dihasilkan. Selain itu medan magnet yang
dihasilkan elektromagnet juga tergantung pada inti besi yang digunakan. Makin
besar (panjang) inti besi yang berada dalam solenoida, makin besar medan magnet
yang dihasilkan elektromagnet. Jadi kemagnetan sebuah elektromagnet bergantung
besar kuat arus yang mengalir, jumlah lilitan, dan besar inti besi yang
digunakan. Elektromagnet menghasilkan medan magnet yang sama dengan medan
magnet sebuah magnet batang yang panjang. Elektromagnet juga mempunyai 2 kutub
yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara dan ujung kumparan yang lain merupakan
kutub selatan.
D. Keunggulan
elektromagnet
1.
Kemagnetannya
dapat diubah-ubah dari mulai yang kecil sampai yang besar dengan cara mengubah
salah satu/ ketiga dari kuat arus listrik, jumlah lilitan, dan ukuran inti besi
2.
Sifat
kemagnetannya mudah ditimbulkan dan dihilangkan dengan cara memutus dan
menghubungkan arus listrik menggunakan sakelar.
3.
Dapat
dibuat berbagai bentuk dan ukuran sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki
4.
Letak
kutubnya dapat diubah-ubah dengan cara mengubah arah arus listrik
Kekuatan elektromagnet akan
bertambah, jika:
1.
Arus
yang melalui kumparan bertambah,
2.
Jumlah
lilitan diperbanyak,
3.
Memperbesar/
memperpanjang inti besi.
Beberapa
peralatan sehari-hari yang menggunakan penerapan
prinsip elektromagnet antara lain seperti berikut:
A. Bel Listrik
Bel Listrik yang dalam bahasa
Inggris disebut dengan Electric Bell adalah sebuah alat
yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi suara dengan menggunakan
prinsip elektromagnetik yang bekerja secara otomatis. Bel listrik bekerja
menggunakan prinsip elektromagnetik yaitu pembuatan magnet sementara dengan
cara dialiri arus listrik.
Bagian-bagian
utama bel listrik:
1.
Sebuah magnet listrik (A dan B), berupa
magnet listrik berbentuk U yang dililit kawat berfungsi sebagai magnet ketika
diberi arus listrik;
2.
Penghubung dan pemutus arus listrik
(interuptor): C;
3.
Sebuah pelat besi lunak (jangkar besi
lunak): D yang dihubungkan dengan pegas baja E dan pemukul bel: F;
4.
Lonceng (Gong): G;
5.
Kumparan Elektromagnet;
6.
Saklar
tekan;
7.
Baterai
sebagai sumber tegangan.
Ketika
sakelar ditekan. teradi aliran arus liitrik. Akibatnya, inti besi lunak menjadi
elektromagnet. Elektromagnet ini dapat menarik jangkar besi lunak. Saat jangkar
besi tersebut menempel pada elektromagnet, pemukul mengenai bel dan terjadi
bunyi.
Selama
jangkar besi menempel pada besi lunak. aliran arus listrik terputus. Hal itu
menyebabkan sifat kemagnetan inti besi lunak hilang. Akibatnya. jangkar besi
lunak kembali ke posisi semula. Demikianlah hal ini berlangsung berulang-ulang
selama sakelar bel ditekan. Alat untuk menyambung atau memutus arus listrik
secara berulang-ulang secara otomatis disebut interuptor. Jadi, elektromagnet
pada bel listrik memutus dan menyambung arus listrik dengan cepat secara
otomatis.
Prinsip
kerja bel listrik sebagai berikut:
Ketika
sakelar ditekan, maka arus listrik dari baterai mengalir
melalui interuptor lalu menuju pegas baja dan akhirnya sampai
di kumparan. Ketika kumparan dialiri arus listrik, kumparan tersebut
menjadi magnet (elektromagnet) dan menarik jangkar besi lunak sehingga
jangkar tersebut memukul bel dan menghasilkan bunyi. Sesaat setelah
jangkar besi lunak ditarik oleh elektromagnet, arus listrik yang mengalir
melalui interuptor terputus. Terhentinya arus listrik yang mengalir
menuju kumparan menyebabkan kumparan kehilangan sifat kemagnetannya sehingga
pegas baja menarik jangkar besi lunak pada keadaan semula. Setelah kembali
kedudukan semula, interuptor terhubung kembali dengan arus listrik dari
baterai sehingga kumparan menjadi magnet dan proses yang sama
akan terulang kembali. Proses ini terjadi secara
berulang-ulang sehingga bel terus menghasilkan bunyi sampai saklar
kembali ditekan untuk memutuskan arus dari baterai.
Manfaat
bel listrik sebagai berikut:
1.
Penggunaan bel
listrik jenis elektromagnetik ini banyak kita temui pada
sistem keamanan dan keselamatan yang terdapat di pabrik, hotel maupun pusat
perbelanjaan dengan
mempergunakannya sebagai alarm
kebakaran (Fire Alarm).
Selain itu, bel listik juga sering digunakan
sebagai alarm maling dan juga lonceng di sekolah;
2.
Digunakan oleh orang yang akan bertamu di rumah seseorang, sebagai
ada tamu yang datang.
ada tamu yang datang.
B. Relai
Relai
adalah alat yang dapat menghubungkan atau memutus arus listrik besar
menggunakan arus listrik kecil. Dengan kata lain, relai bekerja sebagai
saklar pada rangkaian listrik berarus besar. Arus yang relatif kecil dalam kumparan magnet listrik dapat
digunakan untuk menghidupkan arus yang besar tanpa terjadi hubungan listrik
antara kedua rangkaian. Bagian
utama relai adalah elektromagnet dan kontak. Relai banyak digunakan sebagai
kontak starter mobil, sakelar jarak jauh. Sebagai contoh, relai untuk
membuka pintu garasi. Sakelar pengatur dihubungkan dengan rangkaian elektronik
yang peka cahaya. Apabila rangkaian elektronik disoroti lampu mobil, maka pintu
garasi akan terbuka dan dalam bidang teknik untuk mengatur suatu alat dari
jarak jauh, misalnya pada motor listrik. Oleh
karena itu, motor listrik atau mesin-mesin listrik yang memerlukan arus besar
dapat dikontrol dari jauh menggunakan kabel yang dapat dilalui arus kecil.
Kabel seperti itu lebih murah harganya. Bagian utama sebuah relai yaitu:
1.
Magnet
listrik (M)
2.
Sauh
(S)
3.
Kontak
(K)
4.
Pegas
(P)
Ketika
sakelar ditekan, arus listrik kecil mengalir. Aliran arus ini menyebabkan
jangkar besi lunak tertarik ke elektromagnet hingga menempel. Hal itu menyebabkan
kontak terhubung. Akibatnya, motor listrik teraliri arus. Aliran arus listrik
itulah yang menyebabkan motor listrik berputar.
Jika sakelar ditutup, arus segera mengalir di elektromagnet kemudian, elektromagnet menarik jangkar besi sehingga
menekan kontak dan terjadi kontak di K (kontak terhubung) dan mengalirlah arus di rangkaian sekunder (motor berputar).
Keuntungan kita dalam menggunakan relay:- Kita bisa membuat rangkaian otomatis penyambung/pemutus (switch) tegangan AC dan DC
- Relay bisa digunakan pada switch tegangan tinggi
- Relay juga menjadi solusi pada switch dengan arus yang besar
- Bisa melakukan swith pada banyak kontak dalam waktu yang bersamaan
5. Sakelar-sakelar
dan kabel-kabel penerangan yang hanya sesuai untuk arus kecil dapat dipakai
untuk mengatur mesin-mesin listrik yang berarus besar, misalnya pada dinamo
starter mobil.
C.
Pesawat Telepon
Pesawat
telepon terdiri dari dua bagian utama yaitu pesawat pengirim
suara (mikrofon/ mounthpiece) dan pesawat penerima suara (telepon) atau
earpice, pada pesawat penerima suara terdapat magnet dan elektromagnet.
Mikrofon terdiri atas diafragma aluminium, kotak karbon, dan butir-butir
karbon. Adapun telepon terdiri atas diafragma besi, magnet permanen, dan
elektromagnet.
Prinsip
kerja pesawat telepon sebagai berikut:
Prinsip
kerja bagian telepon adalah mengubah sinyal listrik menjadi gelombang bunyi. Pada
sebuah mikrofon terdapat pelat tipis yang disebut diafragma (D) yang selalu bersentuhan
dengan butir-butir karbon (C) yang berada di dalam kotak karbon ( B ).
Getaran suara yang jatuh di permukaan diafragma D mengakibatkan diafragma
itu bergetar. Getaran diafragma mengakibatkan butir-butir karbon tertekan. Jika
tekanannya besar, butir-butir karbon merapat, jika tekanannya kecil,
butir-butir karbon merenggang. Perubahan merapat dan merenggangnya butir-butir
karbon menyebabkan hambatan listriknya berubah-ubah. Saat butir-butir karbon
merapat, hambatan listriknya kecil dan saat merenggang hambatan listriknya
besar. Berubahnya hambatan listrik karbon sesuai dengan getaran suara.
Perubahan hambatan listrik ini mengakibatkan berubah-ubahnya arus listrik. Arus
yang berubah-ubah ini dialirkan ke pesawat penerima.Pesawat penerima terdiri atas sebuah diafragma M, magnet listrik AA dan magnet tetap US yang berfungsi memagnetkan inti magnet listrik AA. Karena diafragma terbuat dari lempengan bahan ferromagnetik, maka selalu tertarik ke arah AA, sehingga bentuknya lengkung. Arus listrik dari mikrofon yang berubah-ubah mengakibatkan kemagnetan elektromagnet pada pesawat penerima berubah-ubah pula. Perubahan kemagnetan ini menyebabkan berubahnya gaya tarik pada diafragma. Perubahan gaya tarik ini sesuai dengan getaran suara yang dikirim dari mikrofon. Penerima mendengar suara pengirim.
D.
Katrol listrik
Katrol Listrik adalah elektromagnetik yang besar digunakan untuk
mengangkat sampah logam yang tidak terpakai. Terutama saat selesai proses
pembangunan gedung atau kepingan-kepingan
badan kapal besar yang tidak terpakai.
Kebaikan
katrol listrik adalah:
a.
Mampu mengangkat sampah besi dalam jumlah besar
b. Dapat
mengangkat/memindahkan bongkahan besi yang tanpa
rantai
c.
Membantu memisahkan antara logam feromagnetik dan
bukan feromagnetik.
Kekurangan katrol listrik adalah:
a.
Katrol listrik sangat bergantung dengan arus listrik
b.
Apa bila arus listrik mati, seketika pula sampah yang
diangkutnya akan jatuh berhamburan.
Prinsip kerja katrol listrik
sebagai berikut:
Apabila arus dihidupkan katrol listrik akan menarik sampah besi
dan memindahkan ke tempat yang dikehendaki. Apabila arus listrik dimatikan, sampah besi akan jatuh,
dengan cara ini sampah yang berupa tembaga, aluminium, dan seng dapat
dipisahkan dengan besi.
E. Alat
pengangkat besi tua
Alat
pengangkat besi merupakan salah satu penerapan dari gejala kemagnetan oleh arus
listrik, yang digunakan untuk mengangkat, memindahkan benda-benda logam yang
berat/ terbuat dari besi dan baja diperlukan alat penarik yang memiliki sifat
magnet sementara yang kuat. Dewasa ini alat pengangkat magnetik digunakan untuk
memisahkan bahan logam dengan bahan bukan logam, misalnya pada tempat pembuangan
sampah modern.
Prinsip
kerja alat pengangkat besi tua sebagai berikut:
Pada umumnya, alat tersebut
menggunakan kumparan berinti besi lunak yang berbentuk U. Dengan mengalirkan
arus listrik pada kumparan, inti besi yang berbentuk U tersebut menjadi sebuah
magnet sehingga dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi/ baja. Setelah
sampai ke tempat yang ditentukan, besi/ baja tersebut diletakkan dengan cara
memutuskan arus yang mengalir pada kumparan. Untuk memperbesar gaya tarik alat, dapat dilakukan dengan
cara menambah lilitan dan menambah arus listrik.
F. Kompas
Alat yang digunakan untuk menunjukkan arah utara bumi atau geografis disebut
kompas. Alat ini digunakan untuk
menunjuk arah. Kompas merupakan magnet jarum yang dapat bergerak bebas
pada sebuah poros. Pada keadaan setimbang salah satu ujung magnet jarum
menunjuk arah utara dan ujung lainnya menunjuk arah selatan.Prinsip kerja kompas sebagai berikut:
Cara kerja kompas menggunakan medan magnet. Jarum kompas yang terbuat dari magnet selalu menunjuk arah utara dan selatan. Jarum ini memiliki kutub utara dan selatan. Medan magnet bumi memberikan gaya magnet kepada jarum kompas. Kutub utara jarum kompas menunjuk ke arah kutub utara geografis bumi. Seperti yang kita ketahui, kutub magnet yang senama tolak-menolak, demikianlah kira-kira medan magnet yang ditimbulkan serta dimanfaatkan sebagai cara kerja kompas karenanya usaha untuk memperkecil pengaruh luar terhadap gangguan kompas, dilakukan dengan beberapa cara yaitu antara lain menggunakan minyak bening sesuai dengan bentuk dan cara kerja kompas dan yang tak senama tarik-menarik. Jadi, yang ditunjuk oleh kutub utara jarum kompas sebenarnya adalah kutub selatan magnet bumi. Sedangkan yang ditunjuk oleh kutub selatan jarum kompas sebenarnya kutub utara magnet bumi.
Kompas mempunyai kegunaan yang sangat membantu antara lain:
1. Untuk mencari arah utara magnetis.
2. Untuk mengukur besarnya sudut kompas.
3. Untuk mengukur besarnya sudut peta.
4. Untuk mencocokkan letak orientasi.
5. Untuk menentukan tempat recection/i nte resection.
6. Untuk perjalanan kompas siang/malam.
7. Kompas biasanya digunakan pada kapal laut, kapal udara, ataupun para penjelajah.
8. Untuk mengetahui letak utara atau selatan, dengan mengetahui arah utara dan selatan, akan dapat ditentukan arah mata anginnya.
Demikianlah kegunaan kompas yang memanfaatkan cara kerja kompas khususnya dalam mempelajari peta kompas.
Sehubungan dengan cara kerja kompas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Dalam penggunaan kompas di lapangan, harus berhati-hati, terutama untuk menjamin keakuratan pengukuran kompas. Salah satu yang mengganggu ketepatan pengukuran kompas adalah terganggunya jalan dari jarum kompas. Penyebabnya adalah:
- Kawat listrik dan listrik tegangan tinggi. Menggunakan kompas lebih dari 60 meter dari kawat listrik tegangan tinggi, karena pada jarak tersebut medan magnet kompas belum terpengaruh oleh medan magnet dan medan listrik.
- Kawat telegraf. Untuk jarak yang baik, dalam penggunaan kompas sebaiknya mengambil jarak lebih dari 40 meter dari kawat telegraf.
- Kawat berduri. Banyak ditemui pada batas daerah batas pertanian, peternakan, komplek militer dan lain-lain. Penggunaan kompas yang baik harus berjarak ±10 meter dari benda tersebut. Yang terpenting sebelum membeli kompas, hendaknya diketahui dan dipilih terlebih dahulu, bentuk yang diinginkan dan disesuaikan dengan keperluan.
- Patok dari besi baja. Jarak yang ideal untuk perhitungan kompas adalah ±3 meter.
G. Pengeras
suara (Loudspeaker)
Loud Speaker atau speaker (pengeras suara) adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang
berbentuk membran untuk menggetarkan udara sehingga terjadilah gelombang suara
sampai di kendang telinga kita dan dapat kita dengar sebagai suara. Bagaimana Suara dapat dihasilkan ?
Yang dimaksud dengan “Suara” sebenarnya
adalah Frekuensi yang dapat didengar oleh Telinga Manusia yaitu Frekuensi yang
berkisar di antara 20Hz – 20.000Hz. Timbulnya suara dikarenakan adanya
fluktuasi tekanan udara yang disebabkan oleh gerakan atau getaran suatu obyek
tertentu. Ketika Obyek tersebut bergerak atau bergetar, Obyek tersebut akan
mengirimkan Energi Kinetik untuk partikel udara disekitarnya. Hal ini dapat
di-anologi-kan seperti terjadinya gelombang pada air. Sedangkan yang dimaksud
dengan Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu
detik. Frekuensi dipengaruhi oleh kecepatan getaran pada obyek yang menimbulkan
suara, semakin cepat getarannya makin tinggi pula frekuensinya. Loudspeaker
terdiri atas membran berupa corong. Lubang dibelakang corong diberi magnet yang
dibungkus dengan kumparan kawat. Apabila ada sinyal suara, kumparan akan
bersifat magnet dan bergerak (ingat kutub sejenis tolak-menolak dan kutub tak
sejenis tarik-menarik).
Prinsip kerja loudspesker sebagai berikut:
Getaran tersebut akan menggetarkan membran. Karena bentuknya corong, getaran tersebut makin keras dan mengeluarkan suara persis seperti suara dari tape recorder/ radio. Dengan digunakannya kotak berbagai kemasan, suara akan semakin keras dan jelas.Atau
Dalam rangka menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, Speaker memiliki komponen Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut dengan Voice Coil untuk membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan Magnet Permanen sehingga menggerakan Cone Speaker maju dan mundur. Voice Coil adalah bagian yang bergerak sedangkan Magnet Permanen adalah bagian Speaker yang tetap pada posisinya. Sinyal listrik yang melewati Voice Coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga terjadi gerakan “tarik” dan “tolak” dengan Magnet Permanen. Dengan demikian, terjadilah getaran yang maju dan mundur pada Cone Speaker.
Cone adalah komponen utama Speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya Cone semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara yang dihasilkan Speaker juga akan semakin besar.
Suspension yang terdapat dalam Speaker berfungsi untuk menarik Cone ke posisi semulanya setelah bergerak maju dan mundur. Suspension juga berfungsi sebagai pemegang Cone dan Voice Coil. Kekakuan (rigidity), komposisi dan desain Suspension sangat mempengaruhi kualitas suara Speaker itu sendiri.
Metal detector
merupakan sebuah instrument elektronik yang memanfaatkan mekanisme
elektromagnetik untuk melacak kandungan metal pada sebuah objek. Umumnya metal
detector terdiri dari 3 komponen utama, yaitu:
- Transmitter coil.
- Receiver coil.
- Standard wave analyzer.
Prinsip
kerja metal detector sebagai berikut:
Transmitter
coil merupakan sebuah kumparan yang berfungsi sebagai penghasil atau pemancar
gelombang elektromagnetik, karena berdasarkan prinsip dasar elektromagnetik
yaitu “Saat kumparan diberi tegangan AC (alternating Current), maka pada
kumparan tersebut akan timbul medan magnet”. Gelombang elektromagnet ini
nantinya akan diterima oleh receiver coil yang diletakkan di dekat transmitter
coil antara transmitter dan receiver, nantinya akan diberi ruang untuk melewati
objek yang akan diuji kandungan metalnya.
Jika benda logam melewati metal detector, maka gelombang yang ada menjadi terganggu dan standard wave analyzer akan memberitahukan bahwa ada ketidakseimbangan gelombang. Fungsi standar wave analyzer disini yaitu sebagai regulasi induksi gelombang elektromagnetik antara transmitter coil dan receiver coil. Standar wave analyzer ini terhubung ke control unit yang nantinya akan mengontrol sistem yang ada pada metal detector seperti bunyi alarm, mengaktifkan lampu indicator, menghentikan atau membalik putaran motor, memisahkan objek yang terdeteksi mengandung metal pada conveyor belt metal detector. Untuk lebih jelasnya, mekanisme kerja metal detector dapat dilihat pada ilustrasi berikut:
Jika benda logam melewati metal detector, maka gelombang yang ada menjadi terganggu dan standard wave analyzer akan memberitahukan bahwa ada ketidakseimbangan gelombang. Fungsi standar wave analyzer disini yaitu sebagai regulasi induksi gelombang elektromagnetik antara transmitter coil dan receiver coil. Standar wave analyzer ini terhubung ke control unit yang nantinya akan mengontrol sistem yang ada pada metal detector seperti bunyi alarm, mengaktifkan lampu indicator, menghentikan atau membalik putaran motor, memisahkan objek yang terdeteksi mengandung metal pada conveyor belt metal detector. Untuk lebih jelasnya, mekanisme kerja metal detector dapat dilihat pada ilustrasi berikut:
Pengaplikasian metal detector saat ini sangatlah luas, misalnya saja untuk sistem keamanan, arkeolog, untuk industri (untuk quality control), dll. Untuk sistem keamanan mungkin sudah sering kita lihat di bandara dan tempat-tempat penting lainnya.
Untuk aplikasi di industri contohnya pada industri makanan, farmasi, textile, garment, kimia, plastik, dan industri pengepakkan. Metal detector untuk industri ini disebut dengan istilah industrial metal detector. Contoh penggunaan metal detector pada industri makanan misalnya, kontaminasi makanan oleh pecahan logam dari mesin pengolahan yang rusak selama proses manufaktur adalah masalah keamanan utama dalam industri makanan. Untuk itu perlu dilakukan quality control dengan menggunakan metal detector sebelum makanan tersebut dikemas. Detektor logam untuk tujuan ini banyak digunakan dan diintegrasikan ke dalam line produksi.
Itulah sebabnya mengapa metal detector perlu dipasang pada industri-industri yang memproduksi bahan makanan atau pengolahan makanan. Bila anda berkecimpung di bidang ini, pastikan produk anda aman untuk dikonsumsi, dengan memasang metal detector di pabrik anda. Dan bila anda konsumen produk makanan, pastikan anda hanya membeli produk yang telah mengaplikasikan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point), yang salah satu persyaratannya adalah memiliki industrial metal detector.
Praktek saat ini di pabrik industri garment atau pakaian jadi untuk menerapkan pendeteksian logam setelah pakaian yang benar-benar dijahit dan sebelum pakaian dikemas, terlebih dahulu diperiksa apakah ada kontaminasi logam (jarum, jarum patah, dll) dalam pakaian. Hal ini perlu dilakukan untuk alasan keamanan.
Penutup
Dengan
selesainya pembuatan tugas tik ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan tugas tik ini.
Maka
penulis tak lupa pula bersyukur pada illahi Robbi yang telah memberikan
petunjuk dalam penyelesaian pembuatan tugas tik ini dari awal hingga akhir.
Penulis bersyukur Alhamdulillah atas segala rahmat dan karunia-Nya yang
diberikan pada penulis, sehingga dengan segala kerendahan hati penulis minta
ma’af yang sebesar-besarnya pada para pembaca yang budiman apabila terdapat
kesalahan pada tugas tik ini dan penulis mohon pada pembaca agar memberikan
kritik-kritik dan saran pada penulis.
Semoga
Allah SWT. memberikan petunjuk pada kita semua. Amieen...yaa rabbal alamieen.